Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2013

Menjadi Guru Inspiratif

SERING  kita mendengar pertanyaan: Bagaimana cara menjadi sosok guru yang dihormati? Jawabnya mudah: Pasang air muka sangar, persiapkan suara nyaring, kemudian ancamkan nilai buruk kepada siswa jika mereka tak menghormati Anda. Lantas, apakah mereka, para peserta didik itu benar-benar akan hormat? Ya. Dengan ikhlas? Belum tentu, dan kebanyakan, saya yakin: tidak! Sejenak, mari kita letakkan antologi kitab administratif perangkat pembelajaran. Baik itu rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), silabus, program semester (promes), maupun program tahunan (prota). Ketahuilah, sebagai pendidik, di luar ranah akademik ada area yang sifatnya universal. Saya menyebutnya domain ekstraakademik, suatu tempat pertalian relasi antara manusia dan manusia. Ingat,  men is a social beings (Aristoteles).

Pancasila Tetap Relevan sebagai Pedoman Bermasyarakat

Gambar
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, Pancasila tetap relevan sebagai pedoman rakyat Indonesia. Di dalamnya terdapat nilai-nilai ketuhanan, kesatuan, keadilan, termasuk jujur dan antikorupsi. Ganjar menyampaikan hal itu dalam Studium Generale bertajuk “Memperkokoh Jawa Tengah sebagai Benteng Pancasila”, di Gedung C7 Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Negeri Semarang (Unnes) Kampus Sekaran Gunungpati, Kamis (3/10). Kegiatan ini digelar oleh Jurusan Politik dan Kewarganegaraan FIS Unnes. Pria yang kerap mengenakan kemeja putih dipadukan dengan celana jeans itu meminta masyarakat tidak hanya berbicara Pancasila sebagai sebuah benteng tanpa ada wujud nyata. “Kalau cuma benteng apa wujudnya? Jangan-jangan wujudnya toleransi terhadap korupsi, kemewahan, dan penindasan,” katanya penuh semangat. Sebelumnya, saat pembukaan acara, Rektor Unnes Prof Fatkhur Rokhman memaparkan visi Unnes sebagai Universitas Konservasi bertaraf internasional yang sehat, unggul, dan sejah