Kekuatan Opini di Negeri Konstitusi
Republik Opini hanyalah kiasan semata untuk menggambarkan kedaan politik
di negeri kita. Bagaimana tidak, kebijakan yang bersifat khusus maupun
publik dapat dipengaruhi bahkan dilatarblekangi hanya dengan sebuah
pembentukan opini yang belum tentu tepat.
1. Pembangunan gedung DPR
Pembangunan yang sebenarnya sudah dirancang dengan baik, namun justru malah mogok ditengah jalan hanya karena desakan dari “masyarakat” (sebenarnya hanyalah pembentukan opini oleh oknum). Rancangan yang sudah dibuat jadi tak efektif, yang kita ketahui dalam pembuatan rencana tersebut pasti juga memerlukan suntikan dana yang tidak sedikit. Anggota dewan juga seolah hanya ingin meyelamatkan nama baik mereka, agar tidak dinilai anti pro rakyat. Ya... itulah kekuatan opini di negeri ini.
2. Keseimbangan Pers yang timpang
Sebenarnya penulis malas membicarakan masalah ini.. Pers yang
seharusnya memberi informasi yang berimbang, namun kenyataannya bukan
berimbang namun menerapkan “politik sungkan”. Banyak dari mereka
memiliki kepentingan yang bersangkutan dengan Politik, mengapa dinamakan
“Politik Sungkan”... sudah kita ketahui bahwa kebanyakan dari media,
misalnya elektronik merupakan alat untuk menjatuhkan lawan politiknya,
tak heran karena kebanyakan Petinggi media eletronik tersebut ialah
Politisi yang akan bertarung ke singggasana kehormatan tertinggi
teragung apapun itu. Kalau kita amati dalam acara media tersebut, jika
mengundang narasumber dari lawan politiknya maka narasumber tersebut
akan terus dipojokkan dengan menggunakan berbagai macam pertanyaan
apakah pertanyaan itu masuk akal atau tidak. Namun yang pasti cara
tersebut efektif untuk menggiring pikiran masyarakat untuk sejalan
pikirannya dengan mereka.. itulah kekuatan Opini di negeri ini.
3. Political Gossip System (PGS)
3. Political Gossip System (PGS)
Dari namanya kita
sudah tahu bahwa adanya terjadinya Gossip Politik dapat mempengaruhi
kebijakan baik itu pemerintah maupun pihak yang berkepntingan. Kita
dapat mengamati dewasa ini, setiap berganti hari pasti ada kasus yang
seolah-olah memiliki retorika episode dan sudah di skenario. Topik yang
tak penting pun dapat dijadikan tema olah beberapan media walaupun tema
itu hanyalah berisi gossip semata. Hehe tak heran jika banyak omongan
dari narasumber tak berpola istilahnya. Yang penulis pikirkan apakah
suatu saat nanti acara politik dapat menjadi infoteinment. Kita tunggu
saja, ketika Gossip Politik menjadi salah satu acara di Televisi..itulah
kekuatan opini di negeri ini.
Yang penulis harapkan ialah kecerdasan masyarakat dalam menyikapi “Republik Opini”, jangan sampai masyarakat dijadikan alat segelintir orang untuk kepentingan mereka sendiri.. ironis jika kekuatan Konstitusi dikalahkan dengan kekuatan Opini. Namun yang pasti Opini akan selalu mengawal dunia politik di negeri kita, baik itu opini yang “terpustaka” ataupun tidak “terpustaka”
Yang penulis harapkan ialah kecerdasan masyarakat dalam menyikapi “Republik Opini”, jangan sampai masyarakat dijadikan alat segelintir orang untuk kepentingan mereka sendiri.. ironis jika kekuatan Konstitusi dikalahkan dengan kekuatan Opini. Namun yang pasti Opini akan selalu mengawal dunia politik di negeri kita, baik itu opini yang “terpustaka” ataupun tidak “terpustaka”
Komentar
Posting Komentar