Contoh Format Gagasan Orasi Pancasila 2015
MAKNA REALITAS KEMERDEKAAN
Oleh : Hafid Priawitantio
Oleh : Hafid Priawitantio
Gagasan:
Hari ini tonggak sejarah berdirinya negeri ini, kembali kita peringati.
Di sebagian dari kita barangkali ada yang merasakan gegap gempitanya,
namun tak kalah juga banyaknya yang tak merasakan apa-apa. Peringatannya
begitu biasa, rutinitas dan tak lagi menimbulkan makna. 66 tahun,
bukanlah waktu yang panjang untuk ukuran Negara, namun tak ada salahnya
jika hari ini kita kembali merenungkan apa sesungguhnya arti kemerdekaan
itu sebelum benar-benar menjadi dan terasa biasa saja bagi kita semua.
17 Agustus 1945, 66 tahun yang lalu para pendiri negeri ini berani
mengambil sikap, memanfaatkan peluang dan momentum yang tepat, untuk
menyatakan bahwa mereka adalah orang-orang merdeka di negeri yang
bernama Indonesia. Merdeka bermakna menjadi diri sendiri, dengan
identitas sendiri dan mengambil posisi sederajat dengan siapapun di muka
bumi ini. Para pendiri negeri ini ingin bertanggungjawab pada
pelaksanaan pemerintahan, menciptakan masyarakat yang sejahtera,
keamanan dan hal-hal lainnya di negeri ini. Modal utama mereka pada saat
itu adalah keberanian dan segala aspeknya.
Kemerdekaan
bukanlah tujuan, keberadaannya adalah gerbang yang didalamnya banyak
tanggungjawab yang harus dituntaskan. Indonesia telah mereka
proklamirkan tetapi menjadi Indonesia yang mereka dan kita semua impikan
adalah proses yang terus menerus harus dilakukan. Indonesia adalah
Negara merdeka yang memiliki identitas khas, yang menunjukkan diri-nya
berbeda, yang menjadi modal dalam percaturan dunia internasional. Dengan
identitasnya para pendiri negeri ini berharap Indonesia bukanlah negeri
pengekor, tetapi benar-benar menjadi dirinya sendiri.
Akan
tetapi perlu dicatat, masa depan itu bukanlah cita-cita, melainkan
janji! Karena cita-cita seringkali abstrak, sedangkan janji haruslah
dipenuhi! Menuju pemenuhan janji itu, terdapat beberapa hal penting yang
harus disiapkan. Pertama, terkait bonus demografi usia produktif;
Indonesia harus mempersiapkan ketersediaan dan aksesbilitas pendidikan.
Tidak hanya pendidikan dasar, tetapi juga menengah dan tinggi. Karena
hanya dengan pendidikan menengah dan tinggi, posisi seorang produktif
akan menjadi lebih inovatif dan strategis. Kedua, Bidang hukum itu
mencakup etika, transparansi, konsistensi hukum, efektivitas
pemerintahan, dan lain sebagainya. Korupsi telah menjadi rem kemajuan
negeri ini. Padahal, pilar perkembangan bangsa adalah development,
democracy, dan rule of law. Korupsi memang mengakar, tetapi mampu
dihilangkan dengan konsistensi. Hal tersebut membutuhkan strong
leadership
Kekayaan negeri ini telah mengundang para
penjajah datang, silih berganti dan tak segan-segan mereka berperang,
untuk memperebutkan negeri ini. Belakangan ternyata tak cukup membuat
warga Negara di negeri ini memiliki percaya diri. Inferioritas cultural
membuat bangsa yang 66 tahun lalu diproklamirkan ini nyaris tak
beranjak. Kekayaan budaya dan alam yang dimiliki tak membuat sebagian
kita sadar bahwa kita kaya. Mentalitas inlander, membuat sebagian dari
kita masih minder menjadi bagian dari negeri ini, dengan lebih suka
memamerkan dan percaya bahwa apa yang di bawa orang asing pasti lebih
baik. Ini menyedihkan, namun juga adalah peluang bagi kita semua yang
ada di sini untuk kembali mengambil sikap berani dan kembali
memproklamirkan diri sebagai Indonesia.
Dalam Suasana hari
kemerdekaan Indonesia ini, saya ingin menggelorakan semangat kemerdekaan
Indonesia yang saya rasa sudah terkikis terlalu banyak di jiwa para
pemuda Indonesia. Kita seluruh bangsa Indonesia masih ingat betapa
hebatnya perjuangan-perjuangan pahlawan kita dalam mempertahankan dan
merebut kemerdekaan dari tangan penjajah, sungguh tidak ternilai jasa
mereka.
Kita sebagai bangsa yang besar harus dapat menghargai jasa
pahlawan-pahlawan kita, tetapi yang lebih penting lagi pada saat ini
ialah mengisi kemerdekaan ini dengan pembangunan. Mengisi kemerdekaan
ini dengan berbagai kegiatan sesuai dengan bidang masing-masing untuk
menuju kepada cita-cita kemerdekaan yang pada hakikatnya merupakan juga
cita-cita luhur para pahlawan yang gugur mendahului kita yakni
terbentuknya kehidupan masyarakat yang adil dan makmur.
Marilah kita teruskan semangat para pahlawan kita itu dengan semangat pembangunan.
Pembangunan juga merupakan perjuangan yang tak kalah pentingnya dengan
perjuangan merebut kemerdekaan . Apakah artinya merdeka jika hidup
bertambah sengsara. Kita berusaha tetapi Tuhan yang menentukan. Tetapi
ingat saudara-saudara... Tuhan tidak akan merubah nasib seseorang jika
manusia sendiri tidak mau berusaha mengubahnya.
Indonesia masih
memerlukan orang-orang berani untuk mengambil sikap. Berani berbeda dari
apa yang kebanyakan orang pikirkan dan lakukan. Sejauh sikap itu menuju
pada upaya menciptakan Indonesia yang kita cita-citakan.
Kesimpulan:
Sebagai pelajar, apa yang bisa kalian lakukan untuk memberikan kontribusi positif bagi negeri ini. Kalian adalah putra-putra terdidik negeri ini, kalian memiliki kesempatan untuk mengembangkan diri secara optimal sesuai dengan talenta yang kalian miliki. Kenali diri kalian dengan benar, sehingga apa pun yang kalian kembangkan akan mencerminkan diri kalian seutuhnya. Berani bilang tidak untuk segala sesuatu yang tidak mencerminkan diri kalian. Karena pendiri negeri ini sudah memberikan banyak teladan keberanian bagaimana mengambil sikap untuk menjadi diri sendiri. Merdeka!!!
Komentar
Posting Komentar