Daftar Peserta Lomba Debat Politik ke-2


Berikut daftar peserta Lomba Debat Politik Mahasiswa tingkat Nasional ke-2 yang telah masuk ke database panitia. Apabila ada kekeliruan sesegera mungkin menghubungi pihak panitia sebelum tanggal 13 Mei 2016 melalui Official line kami di @bgh5249n atau melalui nomor 081904993393. Terima kasih.

 Daftar peserta dapat di unduh disini.
Merupakan media informasi dari Hima jurusan Politik dan Kewarganegaraan

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENGUMUMAN 16 BESAR TIM TERBAIK DEBAT POLITIK MAHASISWA TINGKAT NASIONAL KE-2

Gambar
Berikut ini merupakan hasil seleksi tahap esai Lomba Debat Politik Mahasiswa tingkat Nasional ke-2 tahun 2016. File pengumuman dapat diunduh disini . Bersamaan dengan pengumuman hasil seleksi esai (16 besar), kami selaku panitia memberitahukan bahwa :   1. Setiap tim yang lolos pada tahap esai (16 besar) dikenakan biaya akomodasi tambahan sebesar           Rp. 350.000,00. Transfer ke nomor rekening 0349569946 (BNI) a.n. Nur Rizqi. Dengan fasilitas         yang  didapat berupa (Piagam Penghargaan, Makan, Snack, Goody Bag, Tempat menginap).   2.  Setelah melakukan pembayaran segera konfirmasi melalui SMS dengan format:        Nama Ketua_Perguruan Tinggi, ke nomor 081904993393. Scan bukti pembayaran dikirim                  melalui akun official line kami di @bgh5249n   3.  Daftar ulang peserta yang lolos tahap seleksi esai (16 besar) dilakuk...
Baca Selengkapnya

Mahasiswa Unnes Juara I Lomba Menulis Surat Tingkat Nasional

Arie Hendrawan, mahasiswa Jurusan Politik dan Kewarganegaraan (PKn) Unnes berhasil menjadi Juara I Lomba Menulis Surat Tingkat Nasional yang digelar oleh BEM ITS berkerjasama dengan Redaksi Koran Surya (20/5/2014). Dalam lomba yang bertema “ Aspirasiku Untuk Harmonisasi Negeri ” itu, ia mengungguli 350 kontestan lain dari berbagai Perguruan Tinggi di Indonesia. Adapun Juara II diraih oleh Nabila Hidni (mahasiswa ITS), sedangkan Juara III diperoleh Dea Ajeng Pratiwi (mahasiswa IPB). Gagasannya sendiri pada lomba tersebut adalah urgensi supremasi hukum untuk menciptakan keselarasan masyarakat, baik secara vertikal maupun horisontal. Arie menjelaskan, “ Tegaknya hukum akan membuat perselisihan diselesaikan menurut kaidah formal yang berlaku, sehingga meminimalisir arogansi perorangan atau golongan . Itulah mengapa, di era revolusi non fisik seperti sekarang, supremasi hukum menjadi hal yang sangat penting diperjuangkan. ” Ini bukan kali pertama mahasiswa yang kini duduk di sem...
Baca Selengkapnya